Minggu, 23 Oktober 2011

Simbol daerah Lampung

Simbol daerah Lampung

Tugas kali ini adalah menjelaskan dan menganalisis simbol dari daerah masing-masing, berhubung saya berdomisili di Bandar Lampung, maka saya akan menjelaskan dua symbol dari daerah Lampung yaitu siger (mahkota) dan tapis (kain khas Lampung).


 

Gambar disamping adalah bentuk dari siger. Siger adalah sejenis mahkota yang merupakan simbol dari daerah Lampung. Karena, hampir di setiap sudut kota, di setiap toko, di taman kota, ada lambang siger. Baik yang berbentuk dua dimensi ataupun tiga dimensi. Selain itu, ada pula tugu siger yang berukuran sangat besar yang dibangun di atas gunung di dekat pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Sebenarnya, apa itu siger? Ternyata, siger bukan hanya sekedar mahkota, namun siger bagi masyarakat Lampung adalah sebuah bentuk yang melambangkan mahkota keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat. Biasanya, siger selalu dipergunakan oleh pengantin perempuan Lampung. Artinya, lambang Lampung ini merupakan simbolisasi sifat feminin. Dari blog seputar Lampung, saya menemukan sumber yang sangat bagus mengenai siger yang saya ambil beberapa bagian dari isinya, yaitu menurut seorang tokoh Lampung yang dikenal sebagai teknolog dan juga budayawan, yaitu Bapak Ir. Anshori Djausal, MT, menerangkan bahwa pada awal masuknya Agama Islam di masyarakat Lampung, dominasi warna hitam dan gelap lainnya, yang kala itu memengaruhi masyarakat Lampung, seperti juga masyarakat lainnya di Indonesia yang masih menganut paham animisme, tergantikan oleh pengaruh warna-warna yang lebih cerah dan bernuansa emas. Nilai optimisme dan simbolisasi kekayaan atau duniawi, dilambangkan dengan warna emas dan warna-warna cerah lain seperti kuning, putih dan merah, yang juga menggambarkan nilai-nilai kebangsawanan. Penggunaan lambang Siger ternyata bukan hanya masalah lambang kejayaan dan kekayaan karena bentuk mahkotanya saja, melainkan memang mengangkat nilai feminisme. Kembali lagi ke prinsip-prinsip dalam Islam, bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan perempuan sebagai manajer yang mengatur segala sesuatunya dalam rumah tangga. Konsep itulah yang diterapkan dalam simbolisasi Siger. Menurut beliau, dalam masyarakat Lampung, perempuan sangat berperan dalam segala kegiatan, khususnya dalam kegiatan rumah tangga. Dibalik kelembutan perempuan, ada kerja keras, ada kemandirian, ada kegigihan, dan lain sebagainya. Intinya, meskipun masyarakat Lampung penganut garis ayah atau patrilineal, figur perempuan merupakan hal penting bagi masyarakat Lampung, yang sekaligus menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan pasangan hidupnya.

Dari penjelasan tersebut, saya menyimpulkan bahwa siger adalah simbolisasi dari masyarakat Lampung yang sangat menghargai kedudukan perempuan. Tidak ada perbedaan kedudukan bagi yang memakai siger, karena siger biasa dipakai dalam acara pernikahan oleh mempelai wanita. Saya juga telah berdiskusi dengan kerabat yang asli dari suku Lampung bahwa siger memiliki sifat-sifat yang membentuk karakter masyarakat Lampung yang sudah ada secara turun-temurun. Menurut kitab Kuntara Raja Niti, sifat-sifat tersebut adalah:

  1. piil-pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri),
  2. juluk-adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya),
  3. nemui-nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu),
  4. nengah-nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis),
  5. sakai-sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya).

Saya menganalisis dari lambang siger sebagai simbolisasi feminin dan adanya sifat-sifat yang terkandung dalam lambang siger tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa lambang dari suatu daerah khususnya daerah Lampung, sangat mempengaruhi karakter dan kepribadian masyarakat yang ada di daerah tersebut.

Simbol atau lambang dari daerah Lampung yang lainnya adalah kain tapi. Kain tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, munculnya kain tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.berbeda dengan siger, kain tapis Lampung dikenal berbagai peralatan dan perlengkapan adat yang melambangkan status seseorang yang ditandai dengan pemilikan sebuah kain adat tersebut. Secara umum, masyarakat Lampung memiliki dua kelompok besar adat yaitu adat Saibatin dan adat Pepadun, maka dari itu pemakaian tapis mempengaruhi status seseorang sesuai dengan kelompok adat yang dianutnya.

Apa itu pengertian kain tapis? Menurut Wikipedia, kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistim sulam (Lampung; "Cucuk"). Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.

Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Penggunaan tapis biasanya dipakai saat ada acara pernikahan ataupun pada saat upacara adat. Sebagaimana yang telah saya sebutkan bahwa semua tergantung pada adat masing-masing bagian daerah. Misalnya di daerah Krui, Lampung Barat tapis dipakai saat ada upacara-upaca adat. Di daerah Lampung Utara, tapis dipakai oleh ibu-ibu pengiring pengantin pada upacar adat perkawinan. Tapis memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan motif yang disulamnya. Tiap daerah bagian di Lampung memiliki kekhasan tersendiri.

Dari penjabaran tentang tapis, saya menyimpulkan bahwa tapis mempengaruhi kedudukan seseorang. Karena sama halnya seperti adat Jawa yang memiliki gelar untuk beberapa kelompok orang, begitu pula Lampung yang memiliki gelar untuk beberapa kelompok tertentu. Tapis yang dipakai di saat-saat tertentu menunjukkan bahwa pemakaian kain tapis bukanlah sembarangan dan mempunyai aturan adat tersendiri.


 


 


 

Selasa, 11 Oktober 2011

Eksponen dan Logaritma

Eksponen dan Logaritma


 

Tugas kali ini adalah membuat penjelasan tentang eksponen dan logaritma. Saya akan mencoba menjelaskan melalui tulisan. Semoga bermanfaat dan dapat dimengerti. :D


 

Eksponen

Eksponen adalah bilangan berpangkat.

Bentuk umum
fungsi eksponen adalah dengan a ≥ 0 dan a≠1


 

Persamaan Eksponen

Persamaan eksponen adalah persamaan yang eksponennya memuat variabel. Atau persamaan dimana bilangan pokok atau eksponennya memuat variabel x. Untuk menyelesaikan persamaan eksponen, harus menggunakan sifat-sifat eksponen. Intinya, soal persamaan eksponen bisa kita kerjakan apabila kita mengetahui sifat-sifat eksponen. J


 

Eksponen itu punya banyak sifat.

Sifat-sifat eksponen:

Jika a dan b adalah bilangan real (a≠0 dan b≠0) serta m dan n adalah bilangan rasional, maka:

  1. am . an = am+n

    Contoh: 23.24 = 23+4


     

  2. am/an = am-n

    Contoh: 36/ 32 = 36-2


     

  3. (am)n = amn

    Contoh: (22)2 = 22 x 2 = 24 = 16


     

  4. (ab)n =anbn

    Contoh: (2.3)2= 22.32 = 4.9 =36


     

  5. (a/b)n = (an/bn)

    Contoh: (6/2)2 = 62/22 = 36/4 = 9


     

  6. a1 = a

    Contoh: 31 = 3


     

  7. a0 = 1

    Contoh: 50 = 1


     


     

  8. a-n =

    Contoh: 4-2 =

9. m/n


Contoh: 4/2 = 32 = 9


 

 

Bentuk-bentuk persamaan eksponen

  1. Jika af(x) = 1 (a>0 dan a≠1), maka f(x) = 0


     

  2. Jika af(x) = ap (a>0 dan a≠1), maka f(x) = p


     

  3. Jika af(x) = ag(x) (a>0 dan a≠1), maka f(x) = g(x)


     

  4. Jika af(x) = bf(x) (a>0 dan a≠1, b>0 dan b≠1), maka f(x) = 0


 

Pertidaksamaan Eksponen

  1. Untuk 0 < a < 1 atau a = pecahan
    a. af(x) ≥ ag(x) => f(x) ≤ g(x)
    b. af(x) ≤ ag(x) => f(x) ≥ g(x)


 

  1. Untuk a > 1
    a. af(x) ≥ ag(x) => f(x) ≥ g(x)
    b. af(x) ≤ ag(x) => f(x) ≤ g(x)

Bagaimana dengan eksponen?

Sudah bisa dimengerti?

Kalau masih belum, sering-sering aja mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan eksponen. Yang paling penting harus hafal dengan sifat-sifat eksponen. :D


 


 


 

Sekarang kita belajar logaritma….

Logaritma

Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari pangkat atau eksponen.

Rumus dasar logaritma:

ab= c, ditulis sebagai alog c = b


 

penjabarannya:

ab= c , 23=8 (ini masih dalam bentuk pangkat).

Kita ubah menjadi logaritma: alog c = b, sehingga menjadi 2log 8 = 3.

Sampai disini apa sudah cukup mengerti??

Untuk lebih jelas, coba perhatikan contoh di bawah ini:

1. 23 = 8, dan 2log 8 = 3.

2. 55 = 625, dan 5log 625 = 5.

3. 104 = 10000, dan 10log 10000 = 4.

4. 92 = 81, dan 9log 81 = 2.

Sekarang udah tambah ngerti kan? J


 

Selanjutnya, kita belajar tentang sifat-sifat logaritma.

Sifat-sifat Logaritma

  1. alog a = 1


     

  2. alog 1 = 0


     

  3. alog (c x d) = alog c + alog d

contoh: 2log (8) = 2log (2 x 4) = 2log 2 + 2log 4 = 1 + 2 = 3

  1. alog (c : d) = alog c - alog d

contoh: 3log (9) = 3log (27 : 3) = 3log 27 - 3log 3 = 3 - 1 = 2

  1. alog cd = d x (alog c)

contoh: 2log 28 = 8 x (2log 2) = 8 x 1 = 8

  1. (alog b)(blog c) = alog c

contoh: (2log 65)(65log 8 ) = 2log 8 = 3

  1. (alog b) : (alog c) = clog b

contoh: (7log 64) : (7log 2) = 2log 64 = 6

  1. aa log b = b

    contoh: 22 log 4 = 4


     

  2. a log b = 1/blog a

    contoh: 2log 8 = 1/ 8 log 2.

Selain itu, ada pula sifat logaritma yang seperti ini log x.

Artinya adalah, log x = 10log x.


 

Sifat-sifat logaritma sebaiknya dihafal, agar bisa mengerjakan soal di tingkat yang lebih rumit.


 

Persamaan Logaritma

  1. a log f(x) = a log p => f(x) = p

    syarat: f(x) > 0


     

  2. a log f(x) = a log g(x) => f(x) = g(x)

    syarat: f(x) > 0, g(x) > 0


 

Pertidaksamaan Logaritma

  1. untuk 0 < a < 1
    1. a log f(x) ≤ a log g(x)
      => f(x) ≥ g(x)
    2. a log f(x) ≥ a log g(x) => f(x) ≤ g(x)

      syarat: f(x) > 0, g(x) > 0


       

  2. untuk a > 1
    1. a log f(x) ≤ a log g(x) => f(x) ≤ g(x)
    2. a log f(x) ≥ a log g(x) => f(x) ≥ g(x)

      syarat: f(x) > 0, g(x) > 0

Intinya, mempelajari logaritma yang harus dilakukan pertama kali adalah mengerti akan apa itu logaritma, bagaimana logaritma, dan sifat apa saja yang ada di logaritma.


 

sejauh ini, apakah bisa dimengerti?

Saya harap tulisan ini bisa dipahami.

Terimakasih telah membaca rangkuman eksponen dan logaritma ini. :D

Salam Matematika. :')


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Senin, 10 Oktober 2011

Blog baru dan tugas

Mahasiswa, tadinya cuma impian sejak SMA kelas X yang berharap buat cepet-cepet lulus dan jadi mahasiswa. Eh, waktu udah jadi mahasiswa, malah pengen balik ke masa SMA.
#namanya juga manusia.

yah, berhubung tugas kuliah yang banyak dan harus selalu dikumpulin on time. Barulah merasakan"nikmatnya" kuliah. :P
untuk menghibur kegalauan, banyak kakak tingkat yang bilang kalau kuliah disini tuh enak kok. lumayan, bisa jadi motivasi.
tapi yang jelas, banyak target yang harus dicapai selama kuliah di UNIVERSITAS BAKRIE dan tentu saja setelahnya juga. :D

Btw, blog ini dibuat lagi (karena sandra udah punya blog) atas anjuran Pak Aurino, dosen matematika bisnis kelas Akt-11 (sandra anak jurusan akuntansi). Kata beliau, blog ini khusus untuk ngisi tugas-tugas biar sekalian ngebantu kita belajar dan mengulang mata kuliah yang udah dijadiin tugas.

Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi yang membuat dan yang membacanya. :D